Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 08:07:42【Tempat Makan】665 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(74681)
Artikel Terkait
- Pentingnya nutrisi untuk ongak pada pemulihan stroke
- Yili Raih Dua IDF Dairy Innovation Awards di World Dairy Summit 2025
- Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun
- Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi
- Joyland Sessions digelar November, ada L'Impératrice hingga TV Girl
- Menhan pastikan pembangunan Yonif Teritorial TP 821 berjalan baik
- Ibu Negara Brasil berpesan utamakan pangan lokal untuk kesuksesan MBG
- HMI: MBG dan antikorupsi jadi mesin penggerak ekonomi setahun Prabowo
- BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam
- Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG diingatkan olah limbah MBG dengan baik, jangan cemari lingkungan

Ibu Negara Brasil berpesan utamakan pangan lokal untuk kesuksesan MBG

Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun

TikTok Food Fest 2025 Gaet Ribuan Pengunjung, Dorong UMKM dan Promosi Kuliner Nusantara

Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan

TNI AU bangun dapur SPPG untuk program MBG di Yogyakarta

Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing

Yili Raih Dua IDF Dairy Innovation Awards di World Dairy Summit 2025